Saturday, May 4, 2013

Makalah Hukum dan Ham


HAK ASASI MANUSIA

Hak Asasi Manusia adalah penentuan nasib sendiri, pencegahan, diskriminasi, adminiatrasi peradilan, penahanan dan penganiayaan , kejahatan perang, kejahatan kemanusiaan, termasuk genosida, lembaga perbudakn dan lembaga serupa, kewarganegaraan, ketiadaan kewarganegaraan, suaka dan pengungsi, perkawinan dan keluarga, anak-anak dan remaja, hak bekerja dan hak untuk bebas berhimpun, kesejahteraan social, kemajuan dan pembangunan, hak-hak politik dan sipil wanita, kebebasan informasi dan perlindungan data, penduduk asli dan minoritas.


Menurut UU Republik Indonesia No 39 tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, pengertian HAk Asasi Manusia adalah :
Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugrahNya wajib di hormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh Negara, hukum , pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungn harkat dan martabat manusia.

Sebagaimana sudah dikatakan, bahwa Hak Asasi Manusia adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, pengingkaran atasnya berarti mengingkari martabat kemanusiaan. Negara, pemerintah atau organisasi  apa pun berkewjiban untuk mengakui  dan melindunginya pada setiap manusia tanpa terkecuali.Ini berarti Hak Asasi Manusia tanpa terkecuali .Ini berarti Hak Asasi Manusia selalu menjadi titik tolak dan tujuan dalam mnyelengarakan kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 mengatakan ,bahwa :
“kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan keadilan “          

Didalam batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 dijabarkan prinhsip- prinsip Hak Asasi Manusia, seperti:
  1. Persamaan kedudukan warga Negara dalam hukum dan pemerintah  (Pasal 27 ayat (1) )
  2. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat (2) )
  3. Kemerdekaan  berserikat dan berkumpul (Pasal 28)
  4. Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (Pasal 28)
  5. Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agam dan kercayaan itu (Pasal 29 ayat (2) )
  6. Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (Pasal 31 ayat (1) )

            Akan tetapi,sejarah bangsa Indonesia telah mencatat berbagai pelanggaran Hak Asasi Manusia yang disebabkan perlakuan tidak adil dan diskriminatif, atas dasar etnik, ras , warna kulit , budya, bahasa, agama, golongan , jenis kelamin status sosial, politik, keturunan dn sebagainya. Pelanggaran  ini terjadi , baik secara horizontal (antar masyarakat) maupun vertikal(antar Negara terhadap rakyat) atau sebaliknya . Banyak diantaranya tergolong pelanggaran Hak Asasi MAnusia berat (groes violation of  human rights). Hak Asasi Manusia, menurut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 terdiri dari:

  1. Hak untuk hidup
  2. Hak untuk berkeluarga & melanjutkan keturunan
  3. Hak mengembangkan diri
  4. Hak memperoleh keadilan
  5. Hak tas kekayaan pribadi
  6. Hak atas rasa aman
  7. Hak atas  kesejahteraan
  8. Hak turut serta dalam pemerintahan
  9. Hak wanita
  10. Hak anak
            Setiap orang wajib menghormati Hak Asasi Manusia , moral , etika , dan tat tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa , dan bernegara.Moral atau etika adalah suatu konsepsi tentang baik atau buruk tingkah laku dalam suatu masyarakat. Sedangkan tertib kehidupan bermasyarakat itu diatur oleh hukum , moral atau etika , adapt dan agama atu kepercayaan.

2.HAK ANAK
Hak anak adalah hak asasi manusia dan untuk kepentingan  diakui dan dilindungi oleh hukum , bahkan sejak dalam kandungan  . Setiap anak berhak atas perlindungan oleh orang tua, keluarga , masyarakat dan Negara.Sebagai wujud perlindungn Negara terhadap anak, maka Negara berkewajiban untuk :

  1. Melakukan pencegahan anak terhindar dari :
  • Penculikan
  • Penyelundupuan
  • Penjualan
2.      Melindungi anak dari:
·         Kehilangan keluarga
·         Pekerjaan yang mengancam kesehatan , pendidikan dan perkembangan anak
·         Penyalah gunaan obat bius dn narkotika
·         Eksploitasi dan penganiyaan seksual
·         Prostitusi dan keterlibatan dalam pornografi
·         Segala bentuk diskriminasi
Keadaan krisis dan darurat seperti :
1. Pengungsian
2. Korban peperangan
3. Konflik dengan hokum
4. Melarang dilakukan terhadap anak
5. Perlakuan/hukuman yang kejam
6. Penjatuhan hukuman mati
7. Penjatuhan penjara seumur hidup
8.Penhanan semena-mena dan
9. Perampasan kemerdekaan
10. Menjamin hak anak, korban :
·                     Konflik bersenjata
·                     Penelantaran
·                     Penganiayaan dan
·                     Salah perlakuan /eksploitasi
            Setiap anak berhak mendapatkan perlindungan hukum dari segala bentuk kekerasan fisik atau mental , penelantaran , perlakuan buruk , dan pelecehan seksual selam dalam pengasuhan orang tua atau walinya , atau pihak lain  manapun yang bertanggung jawb atas anak tersebut. Dlam hal orang tua atau wali atau pengasuh anak melakukan segala entuk penganiayaan fisik atau mental , penelantaran , perlakuan buruk dan pelecehan seksual termasuk pemerkosaan dan atau pembunuhan terhadp anak yang seharusnya dilindungi , maka harus dikenakan pemberatan hukuman.

4. KEJAHATAN TERHADAP ANAK DI PEKANBARU

            Mengingat ,bahwa karena alasan fisik dan mental yang belum matang dan dewasa, anak-anak membutuhkan perlindungan serta perawatan khusus termasuk perlindungan srta perawatan khusu termasuk perlindungan serta perawatan khusus termasuk perlindungan hukum sebelum maupun sesudah dilahirkan.
            Masalah kejahatan terhdap anak pada saat ini sangat beragam pada saat ini.Seiring dengan berkembngnya kota Pekanbaru, ternyata berdampak negative pul terhadap tindak kejahatan, yang salah satunya adalah kejahtan terhadap anak.
            Fenomena yng terjadi pada saat ini dan mulai merebak di sepanjang tahun 2005 adalah, permasalahan yang diawali dengan penculikan anak, kemidan pemerkosaan dan diakhiri dengan pembunuhan.. Selain  itu tindak kejahatan seksual yang dilakukan oleh kerabat dekat (INSES), telah amat sering kita temukan saat ini.Baik yang dilakukan oleh paman terhadap keponakannya, kakak lelaki terhadap adiknya , kakek terhadap cucunya, bahkan ayah terhadap anak kandungnya. Amat menyeramkan memang, dimana seorang anak yang masih belia , yang seharusnya mendapat perlindungan dari orang terdekatnya , tetapi justru orang yang menjadi tempat mereka berlindung menjadi orang yang mengancam keselamatan jiwa mereka baik lahiriah maupun bathiniah.
            Merebaknya kasus seperti ini, sehrusnya menjadi pemikiran kita semua dimana  letak hak si anak untuk memperoleh perlindungan.Maka sudah seharusnya kita memikirkan solusi terbaik untuk melindungi Hak Asasi si anak , baik yang telah menjadi korban maupun yang tidak menjadi korban.
            Masalah perlindungan anak adalah suatu yang kompleks dan menimbulkan berbagai macam permaslahan lebih lanjut, yang tidak selalu dapat ditangani oleh perseorangan, tetapi harus secara bersama-sama, dn penyelesaiannay menjadi tanggung jawab, bersama antar kita.
            Bahwa perlindungan anak adalah suatu hasil interaksi karena adanya interrelasi antara fenomena yang ada dan saling mempengruhi.Oleh sebab itu , apabila kita mau mengetahui adanya , terjadinya perlindungan ank yang baik atau buruk , tepat atau tidak tepat, maka kita harus memperhatikan fenomena mana yang relevan, yang mempunyai peran penting dalam terjadinya kegiatan perlindungan anak. Sementara yang seharusnya kita lakukan  dan menurut  Undang-Undng Nomor 39 Tahun 1999 pasal 53 setiap anak berhak untuk hidup, mempertahankan hidupnya .
            Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya , berpikir dan berekspresi sesuai dengan tingkat intelektualitas dan usianya dan usianya dibawh bimbingan  orangtua wali (Pasl 55).Setiap anak berhak untuk mengetahui siapa orangtuanya , ibesarkan dan diasuh oleh orangtuanya sendiri (Pasal 56).Dalam  hal orangtua yang tidak mampu membesarkan dan memelihara anaknya dengan baik dan sesuai dengan undang-undang nomor 39 Tahun 1999 ini maka anak tersebut boleh diasuh atau diangkat sebagai anak oleh orang lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
            Maka dari itu sebaiknya kita lebih memperhatikan dan melindungi anak dan tidak melanggar hak asasi sianak tersebut.  Kita warga masyarakat seharusnya tidak hanya menuntut aparat atau  penegak hukum saja dalam mlindungi hak asasi anak tetapi kita semua harus berperan serta untuk melindungi seluruh anak yang ada di muka bumi ini , khususnya wilayah kita sendiri Indonesia (Pekanbaru)..                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              


























DAFTAR PUSTAKA



·                    Prints Darwan, SH., Sosialisasi Dan Diseminasi Penegakan Hak Asasi Manusia, Citra  Aditya Bakti , Bandung,  2001.

·                    Delliyana Shanty, SH., Wanita Dan Anak Di Mata Hukum, Liberty , Yogyakarta , 1988.

·                    WWW.GOOGLE.COM

·                    WWW.YAHOO.COM

·                    RIAU POS
























No comments:

Post a Comment