Wednesday, February 25, 2015

Satu Dekade




Satu kebiasaan yang tak pernah kami tinggalkan, selalu merayakan bulan jadian pacaran
Perjalanan panjang Pekanbaru-Siantar, Rabu malam jelang Imlek (18/02). Ay tertidur, kelelahan di kursi sebelahku dalam bus yang membawa kami. Kemarin ia baru saja dari Siak liputan sekaligus memantau sidang. Ia masih kelelahan namun harus berangkat. Alasannya aku tahu, tak tega membiarkanku pulang sendiri. 

Sudah 15 bulan kami menikah, waktu yang singkat dibanding masa pacaran. Rutinitas kami sedari dahulu selalu sama meninggalkan atau ditinggalkan. Aku sering meninggalkan Ay tuk banyak hal, begitu pula ia. Sejak menikah semakin sering malah, terkadang untuk urusan kantornya atau liputan. Ya, tepatnya kini lebih sering ditinggalkan.

 Tahun 2005 tepat tanggal 26 aku resmi menerima pinangan Ay menjadi pacar, disertai persyaratan panjang. Memiliki orang dekat saat jauh dari keluarga, membuat kami begitu akrab. Bahkan lebih tepatnya bukan sebagai pacar, lebih seperti teman untuk berdiskusi, mengerjakan tugas kuliah, ke Perpustakaan, atau hang out. Tak banyak yang mengira kami berpacaran, karena lebih sering berdebat daripada bermesraan layaknya orang pacaran. Dan bukanlah hal yang mudah melalui kebersamaan sebegitu lama.

Tahun pertama nyaris perkenalan saja, tahun kedua pun begitu. Tahun ketiga mulai merasa kecocokan. Tahun kelima dan ke enam edisi peperangan. Tujuh, delapan edisi galau. Tahun 8 dan 9 berfikir bersama hingga memutuskan menikah.
"Alhamdulillah Mama Cha dah restu, "bbmnya saat mama merestui dan menetapkan rencana pernikahan. Ay di ruang tamu berbicara dengan Papa, Mama, Tante dna Uda. Aku panik di kamar Mama. Senang sekaligus pening dengan persyaratan panjang Mama. Tapi semua terlalui.Menyatukan dua kepala yang sama sama begitu keras tidaklah mudah. Selalu berdebat.
 
Rutinitas yang sama kerap kami lakukan baik sebelum dan sesudah menikah. Nonton bioskop, makan, hang out, traveling. Tak banyak yang berubah. Bedanya sekarang satu rumah saja. Menikah dengan pacar yang begitu lama ada asyiknya, karena sudah sama sama mengerti. Tak segan dia selalu membantu melakukan aktifitas di rumah. "Ay nyuci piring ya, cha masak,"pesannya seringkali. "Hari ini Ay mau nyuci baju sekalian olahraga, Cha jemur ya," itu juga buat aku senang. Hahaha. Satu hal yang kusukai dari Ay, dia makan apa aja yang ku masak. Makan tak terlalu repot apa saja dia suka. Dia kerap meminta aku memasakkannya ikan arsik, sambal mata, ikan tim, banyak lagi. 

Dan anehnya, kalau udah suka dia akan meminta berulang ulang makan itu saja. Betah sebulan makan itu saja. Sementara aku begitu pembosan dengan menu makanan yang itu saja. Hal yang kerap kami perebutkan dirumah adalah remot tivi. Kebiasaan menonton acara tivi yang jauh berbeda. Aku akan menonton tivi film terbaru, jika film lama aku akan menggantinya dengan acara apa saja yang penting baru bahkan dangdutan sekalipun. Dan Ay akan menonton film busuk istilahku, film yang sudah tua dan diulang terus di tivi. "Ay beli tivi sendiri,"teriakku berebut tv 19inchi bawaan kos. 

"Belikanlah Ay dah kasih uangnya, ga cha beli,"kesalnya. Maklum naluri pelitku sangat keras belakangan ini demi rumah idaman. 
Satu lagi yang membuat Ay kesal, kebiasaan anak kos ku tidur di depan tivi. Jadilah aku tidur di ruang tv. "Cha bangun pindah,"pintanya.
Nah giliran tidur duluan di kasur, kebiasaan dari kecil muncul. Bangun tidur Ay sudah di ruang tv. "Ay kok tidur di ruang tv?" tanyaku.
"Cha nguasai kasur, ga tega Ay bangunin ntik Cha susah tidur,"jawabnya.
Kelucuan begini mungkin kami alami karena baru saja menikah.


Satu kebiasaan yang tak pernah kami tinggalkan, selalu merayakan bulan jadian pacaran. Banyak yang bilang norak, tapi ntah kenapa rasanya itu menambah kemesraan hubungan. Ay adalah alarm pengingat tanggal. Dia tak pernah lupa sudah berapa bulan, jangan tanya aku. Langsung sibuk, mengalikan, menambah bulan. Tahun pertama dan kedua pacaran kami selalu menulis kisah setiap bulan bergantian. 

Kini peringatan 26 berupa makan malam bersama, membeli cake, bertukar kado, bahkan sekedar ucapan. Peringatan ini lebih sakti daripada tanggal pernikahan. 
Pernikahan yang kami lalui masih begitu singkat, namun kebersamaan ini telah menginjak satu dekade. 

Terimakasih pesan-pesan dari semuanya,
Mas Andreas Harsono
Kadang-kadang pernikahan kalian bersentak macam marhembas, sering juga cepat dan giat macam tarian saman, kadang juga bergairah macam waeta, tapi sering juga penuh gemulai macam serimpi. Lisoi buat pasangan yang bisa menari dengan kehidupan rumah tangga. Happy anniversary! 

Yaya
Hopefully both of you happily ever after. Unique couple but love each other

Boy Even Sembiring
Ngasi pesan apa yaa.. ngg, ngg ngg jadi bingung, sek sek taki pikirin sek. Setelah merenung cukup panjang, maka diputuskan pesannya adalah....
Segera berikan kami ponakan!!!!

Dian
Assalamualaikum Untuk kakakku yg bawel, suka ceplas-ceplos tapi ngangenin, juga abangku yg suka ngebuli, terbilang sombong tapi baikkk banget.. Happy aniversary 1 dekade. Semoga cinta kasih kalian selalu dicucuri ridho Allah, segera dititipkan keturuan yang Soleh dan Soleha, g sabar pengen dipanggil auntyy. Peluk sayang dari ian..