“Cha dimana?". “Di kos, kan nunggu jemputan Ay.” Nada dering telpon genggamku berulang kali berbunyi, dan Ay bertanya hal yang sama. “Aneh, ada apa sih ini,” tanyaku dalam hati. “Cha, Ay kecelakaan dekat dekat Gramedia, ga ingat apa-apa cuma ingat nelpon Cha aja.” Jantungku rasanya mau copot.
Kebingungan melandaku.
“Apa yah yang harus kulakukan di har ulang tahun Ay (Made) kali ini?”. Berfikir
dan bertanya pada Herman dna Lovina, semuanya kehabisan ide. Aku hanya ingin
perayaan kecil, dan sebuah kado sederhana.
Ntah kenapa tiba-tiba aq
BBM Intan Yanelda. “Tan apa yah kado buat Made ?”. “Apa yah kak?.” “Gimana
kalau lemari, bang made kan bukunya banyak dan beserak-serak tuh, ga ada lemari
bukunya?”. “Hm, bagus banget tuh yuklah temenkan kak survey yah.” “Sipp".
Akhirnya dengan bantuan
Lovina, Intan, dan Fadly semua preparation selesai. Leganya bukan main.
Perayaan kecil akhirnya
terlaksana jua. Hanya ay dan cha kali ini. Tanpa yang lain, seperti biasanya.
Talking to the moon, mengiringi perayaan kecil. Tanpa sebuah kado yang ku bawa
serta. Ga tau Ay senang atau ga, tapi ay begitu bahagia tampaknya.
Namun yang tak berubah,
acara romantis diisi dengan makan dan makan lagi. Kalap memesan menu-menu
besar, yang tak juga bisa kita habiskan berdua. Bahkan cake ulangtahun pun tak
tercicipi. Hahaha. Kebiasaan kita tak berubah.
***
07 November 2012,
Ay masih terbaring di rumah sakit, kaca mata hilang
sebelah, kepala bengkak, masuk ke ruang CT Scan. Dan syukurlah semua dalam
kondisi baik, tak ada masalah. Selamat ulang tahun sayang. Mungkin ini teguran
untuk menjadi lebih baik kedepannya karena Allah masih sayang Ay dan hubungan
kita juga.
No comments:
Post a Comment