Kehidupan Ketiga
Sebenarnya aku akan
menulis semua cerita tentang Mama dan kesembuhannya menghadapi kanker cerviks.
Tapi aku rasa ini sangat mendesak untuk diinfokan, kepada para penderita kanker
karena belakangan ini banyak sekali yang bertanya tentang ini padaku.
“Bagaimana
mama bisa sembuh?”
“Pakai
apa?”
“Bagaimana
caranya?”
Ulangtahun Mama ke 58 tahun dan Pernikahan Papa & Mama @2015 |
Kabar itu datang di tahun
2010, mama pendarahan hebat aku baru saja lulus kuliah. Dan mau tak mau aku
harus mengurus mama, karena anak perempuan satu satunya. Kami tinggal di Pematang
Siantar, Sumatera Utara. Berdasarkan cek
laboratorium RSUD Djasemen P Siantar mama menderita ca cerviks stadium III A.
Tentu aku shock.
Keluarga berkumpul mama,
masih ketawa bersama keluarga lain dan mengatakan.
“Ga apa-apa?” itu kata Papa.
Spontan aku jawab “Ini
bahaya Pa, Mama bisa meninggal ini penyakit parah.”
Mama shock semua keluarga
diam. Papa marah dan menasehatiku.
“Kenapa bilang gitu ke
depan Mama ka?”.
Mama pertama kali sholat Ied setelah sembuh 2012 |
Mama harus tahu pa ini
bukan penyakit main-main. Menurutku tak ada penyakit yang perlu ditutup tutupi,
Mama harus menerima kenyataan ini sepahit apapun, dan dia harus tahu.
Kami mencoba membawanya
ke shinse tapi shinse menolak dan menyatakan tidak bisa disembuhkan lagi. Lalu
kami bawa ke dokter lain ia divonis hanya berumur 3 bulan.
Aku hanya bisa diam
menangis sendiri. Tak mungkin aku menangis di depan Mama, Papa apalagi adikku
yang paling kecil Yoga masih kelas 2 SMP. Aku putuskan Mama harus dibawa ke
Medan, itu juga usulan Tante Ras (adik Mama).
Tak ada yang tahu
penyakit ini, aku sama sekali awam. Apa lagi keluarga besar.
Sampai di Rumah Sakit Adam
Malik berbicara dengan tetangga sebelah kamar, akupikir hanya sebulan di rumah
sakit. Ini tidak sebentar dek kami sudah enam bulan di rumah sakit. Aku tambah shock.
Disinilah penentuannya
dokter bertanya apakah mama akan di kemoterapi dan radiasi. Keluarga harus
memutuskan.
Papa bilang tidak usah
karena banyak yang meninggal akibat kemo. Aku kehabisan akal seluruh temanku ku
tanya yang orang tuanya memiliki penyakit sama. “Jangan kemo, ibuku meninggal
habis kemo,” kata temanku.
Merenung menangis,
sendirian di kantin rumah sakit dan bergoogle sana-sini, aku temukan multivitamin
Noni Tahitian Jus. Sebagai supporting kemoterapi dan radiasi.
“Pa Mama harus di kemo
dan radiasi,” jawabku.
“Ya terserah, kalau
memang begitu keputusannya. Tak ada tempat berunding kami hanya berdua Papa di
rumah sakit. Dengan vonis mama meninggal, hanya berumur 3 bulan, tidak bisa di
tolong aku percaya meski sempat mengutuk Tuhan.
Kini Alhamdulillah mama
sudah 6 tahun menjadi survivor ca cerviks. Bahkan dia sempat kembali mengajar, sehat
100 %.
Perawatan medis harus dijalani
dan disupport Tahitian Noni juice. Ditambah pola makan istirahat dan yang
terpenting dukungan keluarga. Sangat berat kami sangat lama di rumah sakit dna
pemulihan kesehatan mama selama 2 tahun, bahkan hingga ca itu datang lagi dan
pergi lagi dan hingga kini.
Aku berbagi ini karena
terlalu banyak yang bertanya, mudah mudahan dengan membaca ini yang menderita
penyakit apapun bisa terbantu. Dan sekedar berbagi.
Liburan Tahun 2015 keliling Sumatera Utara |
To be
continue
Jika ingin bertanya bisa
hubungi email di yofikapratiwi@gmail.com
No comments:
Post a Comment