(Botanical Garden Melbourne, Australia)
“Kwak-kwak-kwak” bunyi Burung Gagak terbang di taman depan apartemen Quest Finlay, Melbourne, Australia. Pagi begitu dingin tujuh derajat celcius. Jam masih menunjukkan pukul 08:00 (11/08) sebelum berangkat ke APJC, kami menyempatkan melihat-lihat taman.
Begitu rapi, dan teratur. Tak tampak lagi dedaunan di pohon, hanya
tinggal dahan dan batang yang ada berwarna abu-abu. Masih sepi dan tak ada yang duduk di
taman. Perhatianku tertuju bagaimana,
taman ini begitu teratur. Melbourne tahun lalu menurut The Economist merupakan salah satu kota yang paling layak di tinggali. Dan kota yang memiliki paling banyak taman di Australia.
Di setiap pohon yang tumbuh dibentuk persegi, di atas tanahnya, dikelilingi dengan papan kayu lalu dibubuhi serbuk kayu pula. Itu dilakukan di semua pohon yang ada disana. Jalan yang diaspal ditengah taman juga di kiri kanannya dibatasi papan kayu. Lalu rumput terhampar, disertai tempat duduk besi yang disediakan bagi pengunjung taman. “Amazing” ujarku dalam hati. Dan tempat sampah ada di setiap ujung taman. Tak pernah kutemui di Indonesia.
Di setiap pohon yang tumbuh dibentuk persegi, di atas tanahnya, dikelilingi dengan papan kayu lalu dibubuhi serbuk kayu pula. Itu dilakukan di semua pohon yang ada disana. Jalan yang diaspal ditengah taman juga di kiri kanannya dibatasi papan kayu. Lalu rumput terhampar, disertai tempat duduk besi yang disediakan bagi pengunjung taman. “Amazing” ujarku dalam hati. Dan tempat sampah ada di setiap ujung taman. Tak pernah kutemui di Indonesia.
Finlay Garden |
Finlay Garden |
Sepulang dari kelas APJC di Amess Street, kami menggunakan bus. Bus berhenti tepat di sebelah Carlton Garden. Berjarak dua
atau tiga blok dari apartemen. Hal yang sama kutemui, taman tertata apik dan teratur.
Kali ini lebih terkejut lagi. Karena di taman juga bisa
dijumpai tempat bermain anak. Jungkat jungkit, ayunan, tempat bersembunyi, anak-anak bebas bermain disana, semua permainan lumayan komplit. Hari itu masih sore, banyak warga yang beraktifitas
disana. Berlari, bermain, sekedar duduk santai, dan
berjalan-jalan.
Ku coba mendekati taman bermain anak. Saat ku injak, ternyata semen
yang berada diatas taman bermain itu empuk seperti matras. Ku coba
melompat-lompat, seru sekali seperti melompat diatas spring bed. Ia didesain begitu
baik, agar anak-anak yang bermain dan kadangkala terjatuh tidak terluka.
“Kapan yah ini ada di Indonesia?”.
Aku ingat, saat aku kecil tinggal di Asrama Polisi, Pematang Siantar,Sumatera Utara. kami hanya bisa bermain di lapangan sepak bola, volly dan bulu tangkis. Sementara taman bermain yang ada di TK Bhayangkari di komplek di kunci rapat oleh penjaganya. Sesekali kami membandel mencuri masuk, dari lubang pagar yang mulai rusak. Dan esok harinya pasti lubang itu sudah di tutup.“Kapan yah ini ada di Indonesia?”.
Carlton Garden |
Carlton Garden |
Carlton Garden |
Carlton Garden |
Carlton Garden |
Dua taman ku jumpai hal yang sama, di Negeri Kanguru ini. Ternyata semua taman
sepertinya diperlakukan dengan sangat baik. Pulang dari tur tambang
emas di Balarat. Kami sempat singgah di Botanical Garden, jaraknya 45 km dari Melbourne. “Berbagai jenis tumbuhan hidup disini, dari berbagai negara
dan benua. Inggris, Amerika, Australia,” ujar Malcolm Keneddy (Dosen Monash
University, Australia).
Botanical Garden |
Botanical Garden |
Botanical Garden |
Botanical Garden |
Disini aku bisa menyaksikan pohon yang begitu besar, hingga tak bisa kupeluk, dibiarkan tumbuh bahkan umurnya hingga ribuan tahun. Luar biasa sekali, mulai pinus yang besar, dan banyak pohon yang tak kukenali. Semuanya tinggi dan besar. Disana juga mengalir sungai yang diatasnya banyak bebek berenang.
Namun sayang, kami tiba disana saat hujan. Sangat dingin sekali , tangan membeku karena tidak pakai sarung tangan. Semua taman di Mebourne begitu apik, teratur, dan seluruh detailnya diperhatikan. Berharap Indonesia juga memilikinya.
Namun sayang, kami tiba disana saat hujan. Sangat dingin sekali , tangan membeku karena tidak pakai sarung tangan. Semua taman di Mebourne begitu apik, teratur, dan seluruh detailnya diperhatikan. Berharap Indonesia juga memilikinya.
No comments:
Post a Comment