Friday, December 28, 2012

Traveling: Pekanbaru-Danau Toba-Kebun Teh Sidamanik



Setelah temu kangen jurnalisme sastrawi Sumatera di Medan awal September 2012 lalu, ide liburan pun muncul. Satu waktu dikejar waktu tuk kembali ke Pekanbaru (Riau), namun kalau ga singgah ke rumah rasanya ga afdol. Herman Yanuar pengen banget juga tuh kerumah. Aku dan Lovina Soenmi pengen liburan ke bukit Lawang, namun waktu tak memungkinkan.

“Jadi gimana woy?” tanyaku
“Yaya belum pernah ke Danau Toba do,” ujar Yaya
“Bosanlah ya Danau Toba tu, awak baru dari sana mo kesane lagi” sanggah Herman
“Aku sih terserah,” timpal Lovina seperti biasanya.

Setelah menimbang, dan akhirnya memutuskan dengan travel kami berangkat dari Medan menuju  Pematang Siantar jam sebelas malam dan sampai jam dua pagi. Seharusnya kami berangkat menuju Danau Toba itu di saat matahari terbit, namun apa daya karena lelah tak ada satupun yang ingat akan subuh. Jadilah terbangun di jam sepuluh pagi.
***

 Aku pun bingung harus naik apa kesana. Masalahnya tak ada satu pun diantara kami yang bisa bawa mobil. Hadehhh parah gilaa. Naik angkot. Aku ga pernah naik kendaraan umum perjalanan jauh, jadi tak tahu harus naik apa, dimana, bus atau angkot apa. Ahaaaaa naik motor solusi terbaik, tapi motor dirumah cuma dua buah. Untunglah ada sepupuku Sri Mahrini, atau yang biasa dipanggil Rini, Ijah, Oppung yang lagi ga kuliah.
Jadilah kami berangkat berenam dengan sepeda motor Yamaha. Rini dan Yaya dengan Jupiter MX punya Rini, Lovina eh Amoy aja deh biasa dipanggil Amoy juga, Amoy dan Herman dengan Jupiter MX punya Yoga adek bungsuku, Aku dan Made dengan Vixion punya Doni adik lakiku. Dan semuanya berwarna merah.

Tim merah beraksi, perjalanan seru banget, kiri kanan emang indah sih, sejuk, dari rumah ku menuju Danau Toba atau kerennya Toba Lake kira-kira 45 menitan. Kami berjalan beriringan dengan santai, tapi harus hati-hati soalnya banyak banget bus gede dan truk yang melintas. Maklum jalanan lintas Sumatera.

Dan akhirnya sampai. Toba Lake, here we are!!. Akhirnya Yaya ke Danau Toba juga akhirnya. Kalo aku sih dah ga keitung berapa kali, Made sekitar 5-6 kali, Amoy 3-4 kali, Herman baru aja. Dan jadilah yaya selalu jadi bahan cemeeh (ejekan). Selamat Menikmati ejekan Yaya!.
***
Pukul tiga sore kami pulang melalui jalan air terjun Simarjarunjung, tak kalah indah pemandangannya. Wuihhh dingin banget asli. Kiri kanan kebun kopi, pegunungan, Danau Toba. Kami sengaja mengambil alternative jalur ini menuju ke kebun teh Sidamanik. Jalannya bagus, namun mendekati Sidamanik jalan berlubang dan sempit.

Tapi begitu sampai waduh bagus kebun tehnya. Jadilah aksi narsis foto-foto ala tim Merah. Ga kecewa banget jalan-jalan kali ini, meski sudah berkali-kali ga pernah ada bosannya menikmati pemandangan ini. Semoga tetap ada. Dan konversi the ke sawit ga jadi. Gimana nantinya daerah sesejuk itu berubah jadi panas, yang berakibat banjir di Kota Pematang Siantar akhir-akhir ini.

Love u North Sumatra, I’m proud off lived and was born here!. 



Kebun Teh Sidamanik, Kab. Simalungun Sumatera Utara


Yaya, Me, n Rini Toba Lake North Sumatera







Levitation ala Yaya, Fika n Rini


Yippy on the boat


Happy time, with Rini, Made, Lovina, Yaya


Akhirnya wajah Herman kelihatan juga hehehe.





Jalan menuju Sidamanik




Indah banget  pemandangannya, menuju Sidamanik Danau Toba, kebun teh jelang sunset.



Made dan buah minuman kesukaannya.


the real green


Red team

No comments:

Post a Comment