Satu
kebiasaan yang tak pernah kami tinggalkan, selalu merayakan bulan jadian
pacaran.
Perjalanan panjang Pekanbaru-Siantar, Rabu malam
jelang Imlek (18/02). Ay tertidur, kelelahan di kursi sebelahku dalam bus yang
membawa kami. Kemarin ia baru saja dari Siak liputan sekaligus memantau sidang.
Ia masih kelelahan namun harus berangkat. Alasannya aku tahu, tak tega
membiarkanku pulang sendiri.
Sudah 15 bulan kami menikah, waktu yang singkat
dibanding masa pacaran. Rutinitas kami sedari dahulu selalu
sama meninggalkan atau ditinggalkan. Aku sering meninggalkan Ay tuk banyak hal,
begitu pula ia. Sejak menikah semakin sering malah, terkadang untuk urusan
kantornya atau liputan. Ya, tepatnya kini lebih sering ditinggalkan.
Tahun 2005
tepat tanggal 26 aku resmi menerima pinangan Ay menjadi pacar, disertai
persyaratan panjang. Memiliki orang dekat saat jauh dari keluarga, membuat kami
begitu akrab. Bahkan lebih tepatnya bukan sebagai pacar, lebih seperti teman
untuk berdiskusi, mengerjakan tugas kuliah, ke Perpustakaan, atau hang out. Tak
banyak yang mengira kami berpacaran, karena lebih sering berdebat daripada
bermesraan layaknya orang pacaran. Dan bukanlah hal yang mudah melalui
kebersamaan sebegitu lama.
Tahun pertama nyaris perkenalan saja, tahun kedua
pun begitu. Tahun ketiga mulai merasa kecocokan. Tahun kelima dan ke enam edisi
peperangan. Tujuh, delapan edisi galau. Tahun 8 dan 9 berfikir bersama hingga
memutuskan menikah.
"Alhamdulillah Mama Cha dah restu,
"bbmnya saat mama merestui dan menetapkan rencana pernikahan. Ay di ruang
tamu berbicara dengan Papa, Mama, Tante dna Uda. Aku panik di kamar Mama.
Senang sekaligus pening dengan persyaratan panjang Mama. Tapi semua terlalui.Menyatukan
dua kepala yang sama sama begitu keras tidaklah mudah. Selalu berdebat.
Rutinitas yang sama kerap kami lakukan baik sebelum dan sesudah menikah. Nonton bioskop, makan, hang out, traveling. Tak banyak yang berubah. Bedanya sekarang satu rumah saja. Menikah dengan pacar yang begitu lama ada asyiknya, karena sudah sama sama mengerti. Tak segan dia selalu membantu melakukan aktifitas di rumah. "Ay nyuci piring ya, cha masak,"pesannya seringkali. "Hari ini Ay mau nyuci baju sekalian olahraga, Cha jemur ya," itu juga buat aku senang. Hahaha. Satu hal yang kusukai dari Ay, dia makan apa aja yang ku masak. Makan tak terlalu repot apa saja dia suka. Dia kerap meminta aku memasakkannya ikan arsik, sambal mata, ikan tim, banyak lagi.
Dan anehnya,
kalau udah suka dia akan meminta berulang ulang makan itu saja. Betah sebulan
makan itu saja. Sementara aku begitu pembosan dengan menu makanan yang itu
saja. Hal yang kerap kami perebutkan dirumah adalah remot tivi. Kebiasaan menonton
acara tivi yang jauh berbeda. Aku akan menonton tivi film terbaru, jika film
lama aku akan menggantinya dengan acara apa saja yang penting baru bahkan
dangdutan sekalipun. Dan Ay akan menonton film busuk istilahku, film yang sudah
tua dan diulang terus di tivi. "Ay beli tivi sendiri,"teriakku
berebut tv 19inchi bawaan kos.
"Belikanlah Ay dah kasih uangnya, ga cha beli,"kesalnya. Maklum naluri pelitku sangat keras belakangan ini demi rumah idaman.
Satu lagi yang membuat Ay kesal, kebiasaan anak kos ku tidur di depan tivi.
Jadilah aku tidur di ruang tv. "Cha bangun pindah,"pintanya.
Nah giliran tidur duluan di kasur, kebiasaan dari kecil muncul. Bangun tidur Ay sudah di ruang tv. "Ay kok tidur di ruang tv?" tanyaku.
"Cha nguasai kasur, ga tega Ay bangunin ntik Cha susah tidur,"jawabnya.
Kelucuan begini mungkin kami alami karena baru saja menikah.
Nah giliran tidur duluan di kasur, kebiasaan dari kecil muncul. Bangun tidur Ay sudah di ruang tv. "Ay kok tidur di ruang tv?" tanyaku.
"Cha nguasai kasur, ga tega Ay bangunin ntik Cha susah tidur,"jawabnya.
Kelucuan begini mungkin kami alami karena baru saja menikah.
Satu
kebiasaan yang tak pernah kami tinggalkan, selalu merayakan bulan jadian
pacaran. Banyak yang bilang
norak, tapi ntah kenapa rasanya itu menambah kemesraan hubungan. Ay adalah
alarm pengingat tanggal. Dia tak pernah lupa sudah berapa bulan, jangan tanya
aku. Langsung sibuk, mengalikan, menambah bulan. Tahun pertama dan kedua
pacaran kami selalu menulis kisah setiap bulan bergantian.
Kini peringatan 26 berupa makan malam bersama, membeli
cake, bertukar kado, bahkan sekedar ucapan. Peringatan ini lebih sakti daripada
tanggal pernikahan.
Pernikahan yang kami lalui masih begitu singkat,
namun kebersamaan ini telah menginjak satu dekade.
Terimakasih pesan-pesan dari semuanya,
Mas Andreas Harsono
Kadang-kadang
pernikahan kalian bersentak macam marhembas, sering juga cepat dan giat macam
tarian saman, kadang juga bergairah macam waeta, tapi sering juga penuh gemulai
macam serimpi. Lisoi buat pasangan yang bisa menari dengan kehidupan rumah
tangga. Happy anniversary!
Yaya
Hopefully both of you happily ever
after. Unique couple but love each other
Boy
Even Sembiring
Ngasi pesan apa
yaa.. ngg, ngg ngg jadi bingung, sek sek taki pikirin sek. Setelah merenung
cukup panjang, maka diputuskan pesannya adalah....
Segera berikan
kami ponakan!!!!
Dian
Assalamualaikum
Untuk kakakku yg bawel, suka ceplas-ceplos tapi ngangenin, juga abangku yg suka
ngebuli, terbilang sombong tapi baikkk banget.. Happy aniversary 1 dekade.
Semoga cinta kasih kalian selalu dicucuri ridho Allah, segera dititipkan
keturuan yang Soleh dan Soleha, g sabar pengen dipanggil auntyy. Peluk sayang
dari ian..
No comments:
Post a Comment