Thursday, January 14, 2016

Sembuh dari Kanker Serviks

Kehidupan Ketiga

Sebenarnya aku akan menulis semua cerita tentang Mama dan kesembuhannya menghadapi kanker cerviks. Tapi aku rasa ini sangat mendesak untuk diinfokan, kepada para penderita kanker karena belakangan ini banyak sekali yang bertanya tentang ini padaku. 
“Bagaimana mama bisa sembuh?”
“Pakai apa?”
“Bagaimana caranya?”


Ulangtahun Mama ke 58 tahun dan Pernikahan Papa & Mama @2015


Kabar itu datang di tahun 2010, mama pendarahan hebat aku baru saja lulus kuliah. Dan mau tak mau aku harus mengurus mama, karena anak perempuan satu satunya. Kami tinggal di Pematang Siantar, Sumatera Utara.  Berdasarkan cek laboratorium RSUD Djasemen P Siantar mama menderita ca cerviks stadium III A. Tentu aku shock.
Keluarga berkumpul mama, masih ketawa bersama keluarga lain dan mengatakan.
 “Ga apa-apa?” itu kata Papa.
Spontan aku jawab “Ini bahaya Pa, Mama bisa meninggal ini penyakit parah.”
Mama shock semua keluarga diam. Papa marah dan menasehatiku.
“Kenapa bilang gitu ke depan Mama ka?”.
Mama pertama kali sholat Ied setelah sembuh 2012
Mama harus tahu pa ini bukan penyakit main-main. Menurutku tak ada penyakit yang perlu ditutup tutupi, Mama harus menerima kenyataan ini sepahit apapun, dan dia harus tahu.

Kami mencoba membawanya ke shinse tapi shinse menolak dan menyatakan tidak bisa disembuhkan lagi. Lalu kami bawa ke dokter lain ia divonis hanya berumur 3 bulan.
Aku hanya bisa diam menangis sendiri. Tak mungkin aku menangis di depan Mama, Papa apalagi adikku yang paling kecil Yoga masih kelas 2 SMP. Aku putuskan Mama harus dibawa ke Medan, itu juga usulan Tante Ras (adik Mama).
Tak ada yang tahu penyakit ini, aku sama sekali awam. Apa lagi keluarga besar.
Sampai di Rumah Sakit Adam Malik berbicara dengan tetangga sebelah kamar, akupikir hanya sebulan di rumah sakit. Ini tidak sebentar dek kami sudah enam bulan di rumah sakit. Aku tambah shock.
Disinilah penentuannya dokter bertanya apakah mama akan di kemoterapi dan radiasi. Keluarga harus memutuskan.
Papa bilang tidak usah karena banyak yang meninggal akibat kemo. Aku kehabisan akal seluruh temanku ku tanya yang orang tuanya memiliki penyakit sama. “Jangan kemo, ibuku meninggal habis kemo,” kata temanku.
Merenung menangis, sendirian di kantin rumah sakit dan bergoogle sana-sini, aku temukan multivitamin Noni Tahitian Jus. Sebagai supporting kemoterapi dan radiasi.
“Pa Mama harus di kemo dan radiasi,” jawabku.
“Ya terserah, kalau memang begitu keputusannya. Tak ada tempat berunding kami hanya berdua Papa di rumah sakit. Dengan vonis mama meninggal, hanya berumur 3 bulan, tidak bisa di tolong aku percaya meski sempat mengutuk Tuhan.
Kini Alhamdulillah mama sudah 6 tahun menjadi survivor ca cerviks. Bahkan dia sempat kembali mengajar, sehat 100 %.
Perawatan medis harus dijalani dan disupport Tahitian Noni juice. Ditambah pola makan istirahat dan yang terpenting dukungan keluarga. Sangat berat kami sangat lama di rumah sakit dna pemulihan kesehatan mama selama 2 tahun, bahkan hingga ca itu datang lagi dan pergi lagi dan hingga kini.
Aku berbagi ini karena terlalu banyak yang bertanya, mudah mudahan dengan membaca ini yang menderita penyakit apapun bisa terbantu. Dan sekedar berbagi.
Liburan Tahun 2015 keliling Sumatera Utara
                                                                                                To be continue

Jika ingin bertanya bisa hubungi email di yofikapratiwi@gmail.com